Rabu, 30 April 2014

Ketika Shutdown Bangkok


Demo besar-besaran melanda ibukota Thailand,Bangkok.Demo yang menuntut Perdana mentri  Thailand untuk mengundurkan diri tampaknya sangat serius.Eh,tapi saya nggak mau ngomongin politik dulu yah saya mau ngomongin diluar hal  itu terutama tentang wisatanya  .Yang jelas hal ini mempengaruhi  kunjungan wisatawan yang akan berkunjung ke Bangkok tentunya.Thailand merupakan Negara asia tenggara yang paling banyak dikunjungi oleh turis-turis asing loh tapi setelah …….tau lah siapa lagi kalau bukan Malaysia.

Pasar malam ?



Bagi kita orang Indonesia yang sudah terbiasa dengan demo-demoan hal ini bukan masalah besar.Apalagi ditambah maskapai-maskapai yang ke Bangkok banting harga maka banyak yang mengambil kesempatan ini begitupun dengan saya .Memang pada demo sebelumnya Bangkok lumpuh,bandara diduduki  dan banyak turis yang terlantar.Namun demo yang sekarang berdasarkan laporan pandangan mata turis-turis Indonesia yang sedang berwisata disana ,Bangkok aman-aman saja.Para pendemo pun menjamin tidak akan mengganggu turis yang akan ke kota ini.

Selasa, 15 April 2014

Kuliner Ambon,Dari Rumah Kopi Sampai Ikan Cakalang Asap


Sebelum saya datang ke Ambon wawasan kuliner tentang kota ini  hanya sedikit.Paling saya hanya tahu sagu ambon itupun dikarenakan dulu saya mempunyai tetangga orang ambon.Biasanya hampir setiap minggu mereka memasak sejenis bubur yang manis biasa disebut sagu ambon dan keluarga saya selalu kebagian mencicipinya.Sagu ambon ini bentuk mentahnya seperti balok-balok  batako ,sebelum dimasak biasanya direndam dulu supaya hancur.Cara memasaknya gampang ,sagu cukup diaduk didalam panci bersama gula merah tambahkan air secukupnya .Setelah matang bentuknya seperti bubur tinggal dikasih santan siap deh dihidangkan.Dulu  beberapa pasar di Jakarta ada yang jual ,sekarang-sekarang sih tinggal nitip aja sama kakak yang sering ke sana.

Ternyata selain sagu ambon  banyak sekali  kuliner yang menjadi ciri khas Ambon,Yang paling ngetop menurut saya adalah rujak natsepa.Dinamakan rujak natsepa karena  penjualnya hanya terdapat di pantai natsepa sekitar setengah jam dari pusat kota ambon pedagangnya berjejer di sepanjang pantai sampai malam.Sebenarnya rujak natsepa sama dengan kebanyakan rujak-rujak lainnya berisi buah-buahan yang sering kita jumpai tapi menggunakan bumbu rujak yang kacangnya masih kasar.Yang istimewanya sih sambil makan rujak disuguhi pemandangan pantai natsepa  yang keren banget.

Rujak natsepa